Friday, 6 May 2011
Penjahit Yang Riang Gembira
Seorang penjahit baju yang selalu riang gembira, dipekerjakan oleh MacDonald yang perkasa di kastilnya di Saddell, untuk membuat sepasang celana yang dihiasi dengan renda-renda pada ujungnya, nyaman dipakai, dan cocok dipakai untuk berjalan ataupun menari.
Dan MacDonald telah berpesan kepada penjahit, bahwa apabila dia dapat menyelesaikan celana itu pada malam hari di sebuah runtuhan rumah tua dan pekuburan, dia akan memberikannya hadiah yang sangat besar.
Saat itu orang mengetahui bahwa reruntuhan rumah tua dan pekuburan yang di tunjuk oleh MacDonald adalah rumah yang berhantu dan banyak hal-hal yang menyeramkan terlihat di malam hari.
Penjahit itu sadar akan hal ini, tetapi dia adalah orang yang selalu riang gembira. Dan ketika MacDonald sang pemilik kastil menantangnya untuk membuat sepasang celana di rumah berhantu itu, penjahit itu tidak merasa takut dan gentar sedikitpun. Dia malah menerima tantangan itu, karena ingin mendapatkan hadiah yang besar.
Sehingga ketika malam mulai tiba, dia naik ke atas lembah, sekitar setengah mil jaraknya dari kastil itu, hingga dia tiba di sebuah rumah tua. Kemudian dia memilih sebuah tempat yang nyaman untuk diduduki dan menyalakan lilinnya, menaruh peralatan untuk menjahitnya, dan mulai mengerjakan celana yang dipesan, dan memikirkan terus hadiah uang yang akan diberikan oleh MacDonald.
Semuanya berjalan lancar, hingga dia merasakan lantai bergetar di bawah kakinya, dia melihat ke bawah, tetapi jari tangannya tetap mengerjakan celana itu, dia melihat munculnya kepala manusia yang sangat besar dari bawah lantai batu di rumah tua itu.
Dan ketika kepala tersebut sepenuhnya muncul dari lantai, sebuah suara yang sangat besar dan menakutkan berkata : "Apakah kamu melihat kepalaku yang sangat besar ini?"
"Saya melihatnya, tetapi saya harus menjahit celana ini!" balas penjahit yang riang, dan dia tetap menjahit celana tersebut.
Kemudian kepala tersebut muncul lebih tinggi dari lantai, hingga lehernya pun kelihatan. Ketika lehernya sudah muncul, dengan suara yang menggelegar dia berkata lagi : "Apakah kamu melihat leherku yang sangat besar ini?"
"Saya melihatnya, tetapi saya harus menjahit celana ini!" balas penjahit yang riang, dan dia tetap menjahit celana tersebut.
Kemudian kepala dan leher yang besar itu bertambah naik, hingga seluruh pundak dan dadanya terlihat di atas lantai. Dan kembali dengan suara yang menggelegar lebih besar dia berkata : "Apakah kamu melihat dadaku yang besar ini?"
Dan kembali penjahit tersebut membalas : "Saya melihatnya, tetapi saya harus menjahit celana ini!" sambil tetap menjahit celana itu.
Makhluk tersebut terus muncul dari lantai dan kelihatan bertambah tinggi, hingga akhirnya makhluk tersebut menggoyangkan kedua tangannya di depan wajah penjahit itu dan berkata lagi : "Apakah kamu melihat tanganku yang besar ini?"
"Saya melihatnya, tetapi saya harus menjahit celana ini!" balas penjahit itu dan tetap menjahit celana tersebut, karena dia tahu bahwa dia tidak boleh kehilangan waktu.
Penjahit yang riang akhirnya mulai menjahit dengan jahitan-jahitan yang panjang, ketika dia melihat makhluk tersebut perlahan-lahan naik dari bawah tanah dan bertambah tinggi terus, hingga akhirnya satu kaki makhluk tersebut sepenuhnya muncul dari bawah tanah dan makhluk tersebut menghentakkan kakinya ke lantai dengan keras, berteriak dengan suara yang sangat menakutkan : "Apakah kamu melihat kakiku yang besar ini?"
"Ya, ya.. Saya melihatnya, tetapi saya masih harus menjahit celana ini!" kata penjahit itu, dan jari-jari tangannya seperti beterbangan saat menjahit celana tersebut dan penjahit itu menjahit dengan jahitan-jahitan yang sangat panjang, dan tepat pada saat dia menyelesaikan celana tersebut, makhluk tersebut telah mengangkat kakinya yang satu lagi dari bawah tanah.
Tetapi sebelum makhluk tersebut mengeluarkan kaki yang satunya dari bawah tanah, penjahit itu telah menyelesaikan tugasnya, dan meniup mati lilinnya sambil meloncat dari tempat duduknya, mengambil semua peralatannya, dan berlari keluar dari runtuhan rumah tua dengan celana yang di pegang erat-erat di bawah lengannya.
Saat makhluk yang menyeramkan itu mengeluarkan teriakan yang menggelegar, dan menghentakkan kakinya di tanah dan berlari keluar juga, untuk mengejar dan mengikuti penjahit yang riang.
Keduanya lari menuruni lembah, lari dengan sangat kencang dan lebih kencang dari aliran air sungai yang mengalir di sampingnya, tetapi penjahit yang telah menerima tantangan MacDonald dan berhasil menyelesaikan tugasnya, tidak ingin kehilangan hadiah yang dijanjikan.
Walaupun suara di belakangnya menggelegar untuk menyuruhnya berhenti, penjahit itu bukanlah orang yang suka di tangkap oleh makhluk dan monster, sehingga dengan memegang erat celana tersebut, dia berlari tanpa berhenti hingga dia mencapai kastil.
Secepatnya dia tiba di dalam pintu gerbang, dan menutup pintu gerbang. Saat makhluk itu tiba di depan gerbang yang tertutup, makhluk tersebut menjadi sangat marah, karena tidak berhasil menangkap si penjahit, dan memukul dinding pintu gerbang dan meninggalkan bekas pukulan disana dengan lima jari-jarinya yang besar.
Akhirnya penjahit yang riang menerima hadiahnya, karena MacDonald memenuhi janjinya dan telah mendapatkan sepasang celana yang sangat indah. MacDonald tidak pernah menyadari, bahwa beberapa jahitan pada celana itu, tidak sama panjangnya.
.: Joseph Jacobs :.
(",)v
Labels:
Dongeng
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
No comments:
Post a Comment
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”