Antisthenes, adalah seorang filsuf yang termasuk ke dalam "Mazhab Sinis". Dia adalah pendiri mazhab tersebut dan guru dari Diogenes dari Sinope. Antisthenes adalah salah satu murid Socrates, dan ia mengklaim diri sebagai penerus spiritual dari gurunya itu. Sebelum Antithenes belajar pada Socrates, ia pernah belajar pada filsuf Gorgias.
Antisthenes tidak terlalu mementingkan konsep-konsep filsafat, melainkan mempelajari etika. Etika dipandangnya sebagai bagian paling penting dari filsafat dan juga sebagai keutamaan tertinggi yang patut dicari oleh manusia. Oleh karena itu, ia dan pengikut-pengikutnya meninggalkan pengajaran tentang seni, matematika, dan ilmu alam.
Menurut sumber-sumber kuno, Antisthenes pernah menulis beberapa karya.Karyanya yang paling penting adalah "Hercules" yang berisi etika ideal kehidupan menurut Mazhab Sinis.
Karya-karya lainnya berjudul "Cyrus", "Alcibiades", "Arkhelaos" yang isinya kritik terhadap tirani, "Politikus" yang isinya juga kritikan terhadap sistem demokrasi, dan "Sathon" yang merupakan polemik dengan Plato. Plato menulis "Euthydemus" sebagai tanggapan atas tulisan dari Antisthenes tersebut.
Riwayat Hidup
Antisthenes berasal dari kota Athena. Diketahui bahwa ayahnya berasal dari Athena, sedangkan ibunya adalah budak dari Thrake. Karena itu, dia bukanlah tidak memiliki status penuh sebagai warga kota Athena. Ia lahir sekitar tahun 445 SM dan meninggal di sekitar tahun 365 SM.
Setelah itu, ia mengumpulkan murid-murid dan mengajar mereka di sebuah gymnasium yang bernama Kynosarges (dalam bahasa Yunani berarti tempat latihan anjing-anjing). Gymnasium tersebut merupakan tempat pemujaan bagi Hercules.
Antithenes memilih tempat tersebut karena Hercules dianggap sebagai model terbaik bagi ajarannya Antithenes tentang kehidupan, ketahanan fisik, mengandalkan diri sendiri, dan juga kerja keras. Nama "Sinis" berasal dari nama gymnasium tempat mereka berkumpul.
Antisthenes berpendapat, bahwa manusia mempunyai keutamaan bila ia dapat melepaskan diri dari segala barang duniawi dan segala macam kesenangan, sebagaimana telah dipraktikkan oleh Socrates. Kesenangan adalah musuh yang menghalangi kebahagiaan manusia. Dalam hal ini, Antisthenes berkata :
"Kemiskinan ialah sebuah pembebasan."
Seorang bijaksana tidak akan tergantung dari apa pun juga dan hidup dengan mencukupi dirinya sendiri. Kemudian manusia harus bekerja keras dengan usaha-usaha dari tubuh maupun jiwa untuk melewati beragam tantangan, kesakitan, dan penderitaan. Setelah ia berhasil dalam perjuangan tersebut, barulah manusia akan mendapatkan kebahagiaan yang sejati.
Tentang Politik
Menurut Antisthenes, partisipasi dalam politik membahayakan moralitas seseorang. Suatu konvensi tidak berlaku bila bertentangan dengan nilai-nilai keutamaan manusia.
Kemudian, ia juga menyatakan, bahwa seorang pemimpin haruslah mampu dapat mengendalikan moralnya sendiri. Ia memberikan contoh para pemimpin di masa lalu yang menurutnya sesuai dengan apa yang diajarkannya.
Tentang Kenyataan
Untuk melawan konsep Plato tentang ide sebagai yang nyata, Antisthenes menyatakan bahwa hanya individu yang memiliki eksistensi nyata. Oleh karena itu, yang dianggap nyata adalah yang bersifat badaniah dan dapat dirasakan. Antisthenes berkata kepada Plato :
"Oh Plato, aku dapat melihat seekor kuda, tetapi aku tidak dapat melihat ide ke-kuda-an itu."
Berkaitan dengan konsep tersebut, Antisthenes juga berpendapat bahwa setiap benda memiliki namanya masing-masing. Di sini, setiap benda dianggap sebagai subyek yang nyata. Karena itulah, tidak ada kontradiksi di dalam kenyataan, sebab ketika orang berbicara tentang hal yang berbeda, berarti ia menunjuk kepada kenyataan yang lain juga.
Nama : Antisthenes
Lahir : c. 445 SM, Athena
Meninggal : c. 365 SM, Athena
Aliran/tradisi : Mazhab Sinis
Minat utama : Asketisme, Etika, Lingusitik, Sastra, Logika
Gagasan penting : Memberikan fondasi terhadap filsafat Mazhab Sinis
Dipengaruhi : Socrates, Gorgias
Mempengaruhi : Diogenes dari Sinope, Crates dari Thebes, dan filsuf Mazhab Sinis lainnya
Lahir : c. 445 SM, Athena
Meninggal : c. 365 SM, Athena
Aliran/tradisi : Mazhab Sinis
Minat utama : Asketisme, Etika, Lingusitik, Sastra, Logika
Gagasan penting : Memberikan fondasi terhadap filsafat Mazhab Sinis
Dipengaruhi : Socrates, Gorgias
Mempengaruhi : Diogenes dari Sinope, Crates dari Thebes, dan filsuf Mazhab Sinis lainnya
Sumber : siradel.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”