Wednesday 3 July 2013

Asal-Usul Topi Toga



Sejujurnya, dari desain bentuknya memang gak ada keren-kerennya. Namun, jika dipakai saat wisuda, rasa bangga pun membubung berkali-kali lipat. Itu dia TOGA, jubah berwarna hitam ini memang tak dapat dipisahkan dari ritual kelulusan.

Sudah pasti, bagi siapa saja yang sedang menyelesaikan skripsinya, dijamin sudah tidak tahan ingin mengenakannya. Meski bentuk topi TOGA sendiri cukup sederhana, ternyata kaya akan makna yang terkandung darinya.


ASAL MUASAL

Toga berasal dari tego, yang dalam bahasa Latin berarti penutup. Meski sering dikaitkan dengan bangsa Romawi kuno, toga sebenarnya merupakan pakaian yang sering dikenakan bangsa Etruskan (pribumi Italia) sejak 1.200 SM.

Kala itu, bentuk toga belum berupa jubah, tapi hanya kain sepanjang 6 meter yang cara pakainya dililitkan ke tubuh. Meski rada ribet, toga merupakan satu-satunya pakaian yang dianggap pantas disaat seseorang berada diluar ruangan.

Namun, seiring berjalannya waktu, pemakaian toga untuk busana sehari-hari mulai ditinggalkan. Tapi bukan berarti toga bahkan lenyap begitu saja. Setelah bentuknya “dimodifikasi” menjadi semacam jubah, derajat toga justru naik menjadi pakaian seremonial, salah satunya ialah wisuda.


MENYIBAK KEGELAPAN

Bukan tanpa alasan toga berwarna hitam. Seperti yg kita ketahui, hitam seringkali diidentikkan dengan hal yang misterius dan gelap. Nah, misteri dan kegelapan inilah yang harus dikalahkan oleh para sarjana. Dengan memakai warna hitam, diharapkan para sarjana mampu menyibak kegelapan dengan ilmu pengetahuan yang selama ini didapatkannya.

Warna hitam juga melambangkan keagungan, oleh karena itu, selain sarjana, hakim dan sebagian pemuka agama juga menggunakan warna ini sebagai jubahnya.

Lalu, apa makna bentuk persegi yang terdapat dari topi toga?

Well, sudut-sudut tersebut melambangkan, bahwa seorang sarjana dituntut untuk berpikir rasional dan memandang segala sesuatu dari berbagai sudut pandang. Jangan sampai statusnya sudah menjadi sarjana, tapi pikirannya masih sempit.


KUNCIR LAMBANG OTAK

Dipuncak acara wisuda, kita mungkin bertanya-tanya, kenapa ya kuncir tali di topi toga dipindah dari kiri ke kanan?

Kuncir tali toga yang semula berada dikiri, ternyata bermakna lebih banyaknya otak kiri yang digunakan semasa kuliah. Nah, dengan dipindah kekanan, maksudnya agar para sarjana tidak hanya menggunakan otak kirinya saja setelah lulus, namun juga otak kanan yang berhubungan dengan kreativitas, imajinasi, dan inovasi.

Filosofi lainnya ialah kuncir tali di topi toga melambangkan tali pita pembatas buku. Dengan pindah tali, diharapkan para wisudawan terus membuka lembaran buku supaya ilmunya tidak stagnasi. Jangan mentang-mentang sudah sarjana, tidak lantas berhenti untuk belajar.

(",)v




Sumber : siradel.blogspot.com

1 comment:

:) :( ;) :D ;;-) :-/ :x :P :-* =(( :-O X( :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) :| /:) =)) O:-) :-B =; :-c :)] ~X( :-h :-t 8-7 I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8-} 2:-P (:| =P~ #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) X_X :!! \m/ :-q :-bd ^#(^ :ar!

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”

Powered by Blogger.