Thursday, 29 December 2011

Kisah Abu Nawas Dan Enam Ekor Lembu Yang Pandai Bicara

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpkkzBxTbMX83BYvGCRwft9Un2J8aI5Lwc5UuaZrKDlTMOVCaA2IkNvQBSDovnYUKldvjTOn5e6g18EVS6lWlyLMPAE5OXdzNBS5W0puUgin-PkwyeMbtkPLZSDz-KM6LRu6CW5ezkGP-E/s400/lembu.jpg

Suatu hari, Sultan Harun al-Rasyid memanggil Abu Nawas menghadap ke Istana. Kali ini Sultan ingin menguji kecerdikan Abu Nawas. Sesampainya di hadapan Sultan, Abu Nawas pun memberi penghormatan.

Sultan bertitah,“Hai, Abu Nawas, aku menginginkan enam ekor lembu berjenggot yang pandai bicara, bisakah engkau mendatangkan mereka dalam waktu seminggu? Kalau gagal, akan aku penggal lehermu!”

“Baiklah tuanku Syah Alam, hamba junjung tinggi titah tuanku.”

Semua punggawa istana yang hadir pada saat itu, berkata dalam hati,“Mampuslah kau Abu Nawas!”

Abu Nawas bermohon diri dan pulang ke rumah. Begitu sampai di rumah, ia duduk berdiam diri merenungkan keinginan Sultan. Seharian ia tidak keluar rumah, sehingga membuat tetangga heran. Ia baru keluar rumah, persis setelah seminggu kemudian, yaitu batas waktu yang diberikan Sultan kepadanya.

Ia segera menuju kerumunan orang banyak, lalu ujarnya, “Hai orang-orang muda, hari ini hari apa?”

Orang-orang yang menjawab benar akan dia lepaskan, tetapi orang-orang yang menjawab salah, akan ia tahan. Dan ternyata, tidak ada seorang pun yang menjawab dengan benar. Tak ayal, Abu Nawas pun marah-marah kepada mereka,“Begitu saja kok nggak bisa menjawab. Kalau begitu, mari kita menghadap Sultan Harun Al-Rasyid, untuk mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya.”

Keesokan harinya, balairung istana Baghdad dipenuhi warga masyarakat yang ingin tahu kesanggupan Abu Nawas mambawa enam ekor lembu berjenggot.

Sampai di depan Sultan Harun Al-Rasyid, ia pun menghaturkan salam hormatnya dan duduk dengan khidmat. Lalu, Sultan berkata,“Hai Abu Nawas, mana lembu berjenggot yang pandai bicara itu?”

Tanpa banyak bicara, Abu Nawas pun menunjuk keenam orang yang dibawanya itu,“Inilah mereka lembu-lembu itu, tuanku Syah Alam.”

“Hai, Abu Nawas! Apa yang kau tunjukkan ini kepadaku?”

“Ya, tuanku Syah Alam, tanyalah pada mereka hari apa sekarang?” jawab Abu Nawas.

Ketika Sultan bertanya, ternyata orang-orang itu memberikan jawaban yang berbeda-beda. Maka berujarlah Abu Nawas,“Jika mereka ini benar manusia, tentunya akan tahu hari ini hari apa? Apalagi jika tuanku menanyakan hari yang lain, akan tambah pusinglah mereka. Manusia atau hewankah mereka ini sesungguhnya? Inilah lembu berjenggot yang pandai bicara itu, Tuanku.”

Sultan heran melihat Abu Nawas pandai melepaskan diri dari ancaman hukuman darinya. Maka, Sultan pun memberikan hadiah 5.000 dinar kepada Abu Nawas.

(",)v




Sumber : siradel.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”

Powered by Blogger.