Monday, 15 July 2013

Misteri Codex Gigas "Alkitab Iblis"




Pada abad pertengahan, ditemui sebuah Naskah terbesar yang mengandung misteri di dalamnya. Naskah ini bernama "Codex Gigas" (buku raksasa) yang juga dikenal sebagai Alkitab Iblis, karena terdapat ilustrasi besar iblis di dalam legenda sekitar penciptaannya. Codek Gigas di duga diciptakan pada awal abad ke-13, di Biara ordo Benediktus, Podlažice Bohemia (Republik Ceko sekarang).




Naskah ini berisi Kitab suci Vulgata, serta banyak dokumen sejarah yang semua ditulis dalam bahasa Latin. Selama Perang Tiga Puluh Tahun, mendekati akhir perang 1648, seluruh koleksi naskah ini di rampas oleh Tentara Swedia sebagai rampasan perang, dan sekarang di simpan di Perpustakaan Nasional Swedia di Stockholm.

Codex Gigas merupakan naskah terbesar yang pernah ada di dunia pada abad pertengahan. Sangking beratnya, dibutuhkan tenaga dua pustakawan untuk mengangkat naskah ini.

Naskah kuno ini tersimpan dalam folder kayu yang ditutupi dengan kulit dan logam berukir. Pada dimensi ruang berukuran Panjang 92 cm (36.2in.), Lebar dan 22 cm (8.6in.), Tinggi 50 cm (19.7in.). Beratnya mencapai 74,8 kg (165 pon), yang terdiri dari 310 lembar yang di duga terbuat dari kulit 160 keledai atau juga kemungkinan kulit anak sapi.

Naskah ini awalnya berisi 320 lembar, akan tetapi entah kenapa 8 lembar dari naskah ini telah dihapus (dibuang). Tidak diketahui siapa yang menghapus halaman tersebut atau untuk tujuan apa, namun tampaknya mungkin naskah itu mengandung aturan-aturan monastik dari Benediktin.




Biara tempat asal naskah ini dibuat pun dihancurkan pada abad ke-15. Catatan yang ada pada naskah menunjukkan, bahwa pembuatan kodeks ini ialah sekitar pada  tahun 1229 M.

Setelah penulisannya, naskah ini kemudian dipindah tempatkan ke Biara Cistercians Sedlec yang kemudian pada akhirnya dibeli oleh Biara Benediktus di Byoevnov.

Dari tahun 1477-1593, naskah ini disimpan di perpustakaan di Broumov, sampai akhirnya dibawa ke Praha pada tahun 1594 untuk menjadi bagian dari koleksi Rudolf II. Pada tanggal 24 September 2007, Codex Gigas dibawa kembali ke Praha, setelah 359 tahun.

Adapun isi dari kodeks ini ialah “a sum of the Benedictine order’s knowledge”, “The War of the jews” tulisan Josephus, daftar para orang kudus, metode untuk menentukan tanggal perayaan paskah, seluruh alkitab bahasa latin pre-vulgate, Isidore of Seville’s encyclopedia Etymologiae, Cosmas of Prague’s Chronicle of Bohemia, berbagai macam traktat (dari sejarah, etimologi dan fisiologi), sebuah kalender dengan nekrologium, daftar nama para biarawan di biara Podlaice, formula-formula sihir, serta catatan-catatan lainnya.

Bertuliskan dalam bahasa latin, manuskrip dihiasi iluminasi warna merah, biru, kuning, hijau, dan emas. Huruf-huruf yang rumit sering di temui di semua halaman dan seluruh huruf kapitalnya diberi warna yang mencolok.




Menariknya lagi, isi dari naskah kuno ini memiliki sifat tampilan yang terpadu, yang tidak berubah di sepanjang tulisan, tidak juga menunjukkan tanda-tanda usia, penyakit ataupun suasana hati yang berubah-rubah dari pihak penulis. Misteri inilah yang membuat para ahli menyimpulkan, bahwa seluruh naskah tersebut ditulis dalam waktu yang sangat pendek.

Tetapi di balik misteri itu pula para ilmuwan menemukan fakta unik jika dihubungkan dengan teori, bahwasannya akan butuh waktu lebih dari 20 tahun untuk menyelesaikan naskah ini.

Terdapat gambar unik sesosok iblis pada halaman 290, dengan ukuran tinggi sekitar 50 cm. Beberapa halaman sebelum gambar ini, ditulis pada lembaran kulit yang menghitam dan memiliki karakter yang sangat suram, yang membuat agak berbeda dari isi yang lain dari naskah kuno ini.

Tepat pada lembar sebelah gambar sesosok iblis, terdapat sebuah gambaran penuh dari kerajaan surga, yang mana disana menyandingkan antara  "kebaikan lawan kejahatan."

Menurut Legenda yang berkembang, penulis kodeks itu adalah seorang biarawan yang melanggar aturan biara dan dihukum dengan diikat di dinding dalam posisi berdiri seumur hidup.




Biarawan ini memohon ampunan dari penghukuman yang luar biasa kejamnya itu. Sebagai gantinya, ia berjanji untuk membuat sebuah buku yang akan memuliakan biara dan pengetahuan umat manusia selamanya. Dan ia juga berjanji akan menyelesaikannya hanya dalam satu malam saja.

Namun, pada menjelang tengah malam, keraguan merasuki hati biarawan itu, apakah ia sanggup untuk menyelesaikannya sendiri sesuai dengan janji yang telah diucapkannya.

Dan akhirnya, ia menjual jiwanya demi sebuah pertolongan. Dia membuat doa khusus untuk itu. Namun, doa itu bukan ditujukan kepada Allah, melainkan kepada malaikat Lucifer (Iblis). Doanya itupun dikabulkan, lantas Iblis pun kemudian menyelesaikan naskah tersebut.

Sebagai penghormatannya kepada iblis atas pertolongan dalam mengabulkan doanya dan sudah membantunya menyelesaikan naskah itu, biarawan tersebut menambahkan gambar iblis ke dalam Codex Gigas.




Meskipun ditemuinya legenda yang melibatkan iblis disana, pada zaman inkuisisi, naskah ini tetap disimpan oleh biara dan dipelajari oleh banyak cendikiawan sampai hari ini. Bahkan, beberapa ahli masih terus mempelajari tentang waktu yang dibutuhkan dalam penulisan naskah ini.

(",)v




Sumber : siradel.blogspot.com

1 comment:

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”