Abaddon berasal dari bahasa Ibrani (אֲבַדּוֹן, 'Ǎḇaddōn), bahasa Yunani : Apolion (άρόζόπ, Apollyon), bahasa Latin : Exterminans, bahasa Mesir Kuno : Abbaton, yang artinya ialah "Malaikat Jurang Maut".
Dalam kitab Ibrani, Abaddon dipaparkan sebagai tempat kehancuran atau alam bagi orang-orang mati. Dalam Alkitab umat Kristiani, Abaddon adalah salah satu malaikat, bukan tempat. Abaddon digambarkan sebagai seorang raja malaikat jurang maut yang memimpin pasukan wabah belalang.
Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi. Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon. Dan mereka diperkenankan bukan hanya untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia (Wahyu 9 : 3-5)
Dan rupa belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan, dan di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas, dan muka mereka sama seperti muka manusia, dan rambut mereka sama seperti rambut perempuan dan gigi mereka sama seperti gigi singa, dan dada mereka sama seperti baju zirah, dan bunyi sayap mereka bagaikan bunyi kereta-kereta yang ditarik banyak kuda, yang sedang lari ke medan peperangan. Dan ekor mereka sama seperti kalajengking dan ada sengatnya, dan di dalam ekor mereka itu terdapat kuasa mereka untuk menyakiti manusia, lima bulan lamanya (Wahyu 9: 7-10).
Abaddon atau Apollyon, malaikat inilah yang ditundukkan oleh Mesias dalam misi kematian Yesus Kristus di kayu salib, perjalanan Yesus sebagai manusia biasa yang "menanggung dosa seluruh umat manusia" ke alam maut selama tiga hari untuk merebut kunci jurang maut (Injil). Dengan kemenangan Yesus dari upah dosa yang adalah maut, merupakan misi kunci Mesias, untuk menebus umat-umat pilihan Allah, pada saat kebangkitan orang-orang mati di hari Penghakiman Yesus.
Ambiguitas
Simbolisme (Wahyu 9 : 11) meninggalkan banyak perdebatan. Beberapa peneliti Alkitab percaya, bahwa Abaddon adalah anti Kristus. Saksi Jehovah di masa lalu juga menganggap Abaddon sebagai Satan. Sedangkan Saksi Jehovah modern menganggap Abaddon adalah nama yang diberikan untuk Yesus.
Beberapa teologis percaya bahwa Abaddon adalah salah satu malaikat, karena dipercaya untuk memegang kunci jurang maut. Abaddon juga diidentifikasi sebagai malaikat maut dan kehancuran. Kuasanya dalam alam kematian menyamakan kedudukannya dengan Samael, bahkan Satan.
Dalam beberapa legenda, Abaddon diidentifikasi sebagai alam dimana para terhukum terjebak diantara api dan salju, salah satu bagian di neraka yang pernah dikunjungi oleh Musa. Di abad ke-3, Abaddon dijabarkan sebagai salah satu iblis.
Dikatakan Abaddon adalah salah satu raja yang memerintah beberapa negara. Beberapa catatan sejarah menyebutkan, Abaddon adalah penguasa Egypt dan Sodom, juga Yerusalem di masa akhir kekuasaannya. Di masa akhir jaman, ia diberikan kunci untuk membuka sebuah alam lain yang ditinggali oleh ilbis-iblis.
Di satu sisi Abaddon memegang titah untuk menghukum manusia, dimana dapat diartikan ia adalah kaki tangan Tuhan. Di sisi lain, karena memegang kunci alam berisi iblis, dapat diartikan pula Abaddon bisa juga menjadi rekanan iblis, karena ia dapat memerintahkan wabah monster belalang untuk menyiksa dan membunuh manusia.
Abbaton
Selain Apollyon, nama yang sering dikaitkan dengan Abaddon adalah Abaton. Abaton, berasal dari bahasa Coptic (Mesir kuno), yang berarti jurang. Oleh karena itu, Abbaton sering disamakan dengan Abaddon dalam bahasa Ibrani, dalam artian neraka. Abbaton, atau disebut juga ‘mungus’ atau rahim bumi, juga sebutan untuk tempat nyata. Sebuah ruang bawah tanah yang didirikan di kuil-kuil pagan.
Ruangan tersebut didiami oleh para praktisi yang berkeinginan untuk bersemedi, dimana mereka berinkubasi selama beberapa malam, sampai dikunjungi oleh roh-roh alam lain untuk mendapatkan mimpi, petunjuk, atau ilmu-ilmu tertentu. Praktisi yang melakukan inkubasi lebih lama konon bertujuan untuk merasakan alam kematian, penguburan, sekaligus kelahiran kembali setelah mereka keluar dari ‘rahim bumi’.
Tokoh Dalam Game
Dalam beberapa game Abaddon menjadi salah satu tokoh di dalamnya. Seperti pada game Guild Wars, Castelvania, Darksiders, Warcraft DotA.
Pada game Guild Wars
Abaddon merupakan sang dewa Air dan Rahasia, dikenal sebagai salah satu dari 6 dewa utama Syria. Namun di tahun 1 BE, Abaddon bertempur melawan 5 dewa lainnya dengan memakai pasukan Margonite miliknya, di tempat yang dijuluki Heaven's Gate. Meski dapat mengalahkan 2 dewa namun ia akhirnya dikalahkan dan kekuatannya diambil oleh Kormir sang dewi Kebenaran.
Pada game Castlevania
Abaddon adalah musuh yang akan menghadang sebelum melawan boss terakhir dalam seri Castlevania: Dawn of Sorrow, dan muncul di area Abyss. Ia tampil dengan sosok seorang pria dengan pakaian ala konduktor orkestra, plus belalang-belalang yang terbang di sekitarnya. Ia menggunakan tongkat untuk mengendalikan ratusan belalang untuk menyerang dan serangga-serangga tersebut lumayan sulit untuk dihindari.
Pada dalam game Darksiders
Abaddon memimpin pasukan surga untuk berperang melawan pasukan neraka. Ia menyerang dengan berani di garis depan, yang sebelumnya ia bertugas untuk menghancurkan 4 segel untuk mencegah terjadinya perang besar. Ia hanya berhasil menghancurkan tiga segel.Di akhir kisah, Abaddon dikalahkan oleh War yang berhasil memutuskan sayapnya dan akhirnya dibunuh dengan memakai Armageddon Blade.
Pada game Warcraft DotA
Dalam Warcraft DotA, sebagai mantan paladin, Abaddon diceritakan terjatuh dalam kegelapan di tengah invasi Burning Legion. Ia dirasuki banyak iblis yang mengacaukan jiwa dan kekuatannya.
Sebagai seorang Death Knight di bawah pimpinan Lich King, Abaddon terus bertempur sampai dapat menjangkau World Tree. Ia pun akhirnya harus bertempur melawan Lord of Avernus, rekan lama yang jadi lawan.
Sumber : siradel.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”