Seekor serigala telah lama mengincar segerombolan domba, dimana seorang gembala si pemilik domba-domba itu selalu menjaga domba-dombanya dengan sangat berhati-hati dan berusaha mencegah agar serigala tersebut tidak dapat memangsa dombanya.
Tetapi sang serigala terlihat tidak pernah mencoba untuk memangsa dombanya, malahan terlihat selalu membantu sang gembala dalam menjaga dan menggembalakan dombanya.
Pada akhirnya sang gembala pun terbiasa melihat bagaimana sang serigala dalam menjaga domba-domba miliknya, sehingga sang gembala lupa dan terlena betapa jahatnya serigala itu.
Dan pada suatu hari, sang gembala berniat bepergian cukup jauh, dan pada saat hendak berangkat, dia mempercayakan domba-dombanya dibawah pengawasan sang serigala. Lalu pergilah sang gembala tanpa menaruh curiga sedikit pun terhadap sang serigala.
Namun, betapa terkejutnya sang gembala ketika pulang dan melihat begitu banyak domba-dombanya yang hilang, karena sudah dimangsa oleh sang serigala. Dia lantas menyesal akan kebodohannya yang telah mempercayai sang serigala.
Pada akhirnya sang gembala pun terbiasa melihat bagaimana sang serigala dalam menjaga domba-domba miliknya, sehingga sang gembala lupa dan terlena betapa jahatnya serigala itu.
Dan pada suatu hari, sang gembala berniat bepergian cukup jauh, dan pada saat hendak berangkat, dia mempercayakan domba-dombanya dibawah pengawasan sang serigala. Lalu pergilah sang gembala tanpa menaruh curiga sedikit pun terhadap sang serigala.
Namun, betapa terkejutnya sang gembala ketika pulang dan melihat begitu banyak domba-dombanya yang hilang, karena sudah dimangsa oleh sang serigala. Dia lantas menyesal akan kebodohannya yang telah mempercayai sang serigala.
"Serigala, tetaplah serigala. Penjahat, tetaplah penjahat. Janganlah pernah benar-benar untuk mempercayai penjahat, meski dia kelihatannya sangat baik sekali."
.: Aesop :.
(",)v
No comments:
Post a Comment
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”