Tuesday, 3 May 2011
Anjing Dan Kepala Ikan
Pada waktu itu, ketika Gus Dur masih menjadi mahasiswa di Baghdad, Gus Dur sering datang ke sebuah warung makan dan membeli kepala ikan yang harusnya di buang. Menurut cerita, ketika Gus Dur ditanya tentang maksud pembelian kepala ikan tersebut, Gus Dur menjawab, "Saya memiliki sepuluh anjing yang harus diberi makan."
"Di Baghdad, memelihara seekor anjing saja adalah sebuah kerepotan tersendiri. Lalu bagaimana ada seorang mahasiswa asing bisa memelihara sepuluh ekor anjing? Karena itulah, seorang pemilik warung bersimpati kepada Gus Dur yang ingin membeli kepala ikan. Sehingga, dengan senang hati dia memberikan kepala ikan secara gratis kepada Gus Dur secara berkala.
Maka Gus Dur pun kemudian selalu membawa kepala ikan kepada teman-temannya untuk dimasak ketika sedang tiba gilirannya memasak. Tradisi mahasiswa Indonesia di Bahgdad waktu itu, sekelompok mahasiswa membentuk komunitas kecil untuk hidup bersama dan bergiliran menyediakan makanan dan memasak untuk komunitasnya.
Gus Dur selalu merahasiakan kepada teman-teman dan komunitasnya ketika ditanya, dari mana dia mendapatkan kepala-kepala ikan tersebut. Alhasil, kepala-kepala ikan ini menjadi salah satu rahasia Gus Dur di mata teman-temannya.
Salah seorang teman dekat Gus Dur, K. H. Musthofa Bisri Rembang, rahasia Gus Dur dan kepala ikannya ini baru terbongkar setelah Gus Dur meninggalkan Baghdad. Pada waktu itu, ada seorang pemilik warung bertanya kepada teman-teman komunitas Gus Dur yang kebetulan sedang makan di warung tersebut.
"Kemana teman kalian yang memiliki sepuluh ekor anjing itu? Biasanya dia selalu meminta kepala ikan buat anjing-anjingnya. Kok sudah lama tidak kelihatan?" tanya pemilik si warung.
"O..., jadi begitu rupanya. Anjingnya sudah balik ke Tanah Air," jawab teman-teman Gus Dur sambil dongkol sembari tersenyum kecut.
.: Gus Dur :.
(",)v
No comments:
Post a Comment
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”