Sunday, 24 June 2012
Moko, ya?
Pada sebuah acara kenegaraan di zaman Orba, Soeharto melihat Harmoko yang begitu gampangnya dikerubungi oleh para wanita cantik dari berbagai kalangan. Selesai acara, Soeharto pun lantas memerintahkan ajudannya untuk memanggil Harmoko menghadap dirinya.
"Iya Pak.. Ada yang mau di sampaiken?" tanya Haromoko sewaktu menghadap Soeharto.
"Begini lho Moko.. Saya daritadi memperhatikan kamu.. Mudah sekali kamu dikelilingi oleh wanita-wanita cantik.. Apa rahasianya?" tanya Soeharto pada si Moko.
"OoO.. Hal itu yang ingin bapak presiden tanyaken pada saya? Itu hal yang mudah koq pak..." jelas Harmoko pada Soeharto.
"O, ya.. Coba kamu kasih tahu saya bagaimana caranya, Moko?", pinta Soeharto antusias.
"Caranya.. Bapak tinggal suit-ken saja siulan ke arah wanita-wanita itu.. Secara otomatis, mereka akan menghampiri Bapak.." jelas Harmoko.
"OoO.. Begitu saja caranya ya, Moko? Pantes, saya perhatiken kamu gampang sekali mendapatken wanita-wanita itu.. Yoweslah k`lo begitu.. Terima kasih ya Moko.." ujar Soeharto dengan girang.
Soeharto pun langsung menuju kediamannya di jalan Cendana, sesampainya disana, dengan tidak sabar, dia langsung masuk ke dalam kamar.
Di dekat kamar mandi, yang di dalamnya tak lain dan tak bukan ialah Ibu Tien, Soeharto langsung bersiul seperti yang t`lah diajarkan oleh si Moko tadi,"Cwiii.. Wittt..!!!"
Dan seketika, dari dalam kamar mandi, Ibu Tien pun langsung menyahut sambil menyapa dengan denitnya," Moko, ya?"
Sontak, Soeharto yang mendengar sahutan itu, langsung jatuh pingsan dan dibawa ke RumkiT Pertamina, karena terkena serangan jantung gara-gara si Moko.
(",)v
Sumber : siradel.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”