Friday, 13 December 2013

Anak Gembala Yang Bijaksana


Myth Dunia

Dahulu kala, ada seorang anak gembala yang terkenal sampai jauh dimana-mana, karena bisa memberi jawaban yang bijaksana atas semua pertanyaan yang diberikan kepadanya.

Kabar tersebut sampai ke telinga Raja di kerajaan itu, tetapi sang Raja sendiri kurang percaya dengan apa yang orang kabarkan tentang gembala kecil itu. Karena itu, anak gembala tersebut diperintahkan untuk datang dan menghadap ke istana.

Ketika dia tiba di istana, Sang Raja berkata kepadanya: "Jika kamu dapat memberikan jawaban dari tiga pertanyaan yang akan aku berikan kepadamu, maka aku akan menganggap dirimu sebagai anakku sendiri, dan kamu akan hidup berbahagia denganku di istana ini."

"Apakah ketiga pertanyaan itu, wahai paduka?" tanya gembala kecil itu.

"Yang pertama adalah, berapa banyak tetesan air yang ada di laut?"

"Tuanku Paduka," jawab anak gembala, "hentikanlah semua tetesan air yang ada di bumi, sehingga tidak ada satu tetespun yang akan masuk ke laut sebelum aku sempat menghitungnya. Dan saat itu juga, maka aku akan memberitahu Paduka berapa banyak tetesan yang ada di laut."

"Pertanyaan kedua," kata Raja, "Berapa banyak bintang yang ada di langit?"

"Beri aku selembar kertas besar," kata anak itu, kemudian ia membuat begitu banyak lubang dengan sebuah jarum, sehingga terlalu banyak dan tidak memungkinkan untuk dihitung.

Saat selesai si anak gembala berkata : "Jumlah bintang yang ada di langit sama banyaknya dengan lubang yang ada di kertas ini Paduka Raja, adakah yang mampu menghitungnya?" Tak seorang pun yang bisa menghitungnya.

Kemudian Raja berkata lagi "Pertanyaan ketiga adalah, berapa detik yang ada dalam keabadian?"

"Di kerajaan ini, terdapat gunung adamantine, satu mil tingginya, satu mil lebarnya, dan satu mil dalamnya. Dan tiap seribu tahun, seekor burung datang untuk menggosok paruhnya ke gunung tersebut. Dan saat seluruh gunung telah di gosok oleh sang burung, maka detik pertama dari keabadian pun berlalu."

"Engkau telah menjawab tiga pertanyaanku secara bijak, hai gembala," kata sang Raja, "Untuk selanjutnya, engkau akan hidup bersamaku di istana, dan aku akan memperlakukanmu sebagai anakku sendiri."




.: Anonymous :.

(",)v

No comments:

Post a Comment

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”